fenomena buy button
Sudah pernah dengar kan, facebook, twitter dan pinterest saat ini sudah melakukan implementasi tombol buy button pada platformnya. Berita dapat dibaca di link ini.ini,ini dan ini . Apa yang menyebabkan timbul demam buy button ? buy button adalah tombol action untuk melakukan pembelian, dengan maksud agar user dapat langsung melakukan pembelian tanpa harus meninggalkan suatu website yang sedang dikunjungi. berikut kutipan dari http://fortune.com/2015/10/05/pinterest-buy-button-expansion/
The Internet has “buy button” fever. This year Pinterest, Twitter, Facebook and YouTube have all made their sites and apps shop-able with the addition of buy buttons. It makes sense in a mobile-first world: You’re more likely to shop directly inside the app you’re already using than if you’re sent to a new site or different app.
Jadi survey membuktikan, pembeli lebih suka berbelanja langsung pada suatu website ketimbang diarahkan ke suatu halaman website lain atau apps lain.
kutipan lain dari http://fortune.com/2015/07/15/buy-buttons-shopping/
Will consumers get sick of buy buttons? Patrick is skeptical. Shoppers will “think, ‘Oh awesome, I don’t have to go to this site… I can perform the action in a single step,’” he said. “The apps that don’t have this are going to seem broken by comparison.”
Apakah user akan terganggu dengan tombol beli ? , sepertinya tidak, justru akan membantu, karena user terbantu melakukan proses pembelian tanpa harus pergi ke situs / apps lain.
Bayangkan skenario seperti ini. ketika user sedang berada di halaman atau apps facebook, user melihat pakaian yang menarik. user tersebut melihat gambar dan harga dan ketika diklik akan langsung menanyakan data informasi pembeli dan barang dapat dibeli di platform facebook tersebut tanpa harus digiring ke halaman online shop tempat penjual pakaian tersebut. lebih praktis bukan ?
Bayangkan hal yang sama, ketika kita sedang membuka aplikasi twitter, dan melihat gadget menarik. user dapat melakukan order langsung di aplikasi twitter tersebut tanpa harus membuka aplikasi lain. sangat amat praktis bukan ?
Lalu apakah hal ini akan mengganggu pemilik retail online e-commerce yang ada saat ini ?. jika terbukti konversi penjualan dari social network (facebook, twitter, pinterest, google search) lebih tinggi, maka tentu saja merchant pasti akan mempertimbangkan memindahkan supply barangnya dari retail online e-commerce ke social network ini.
Apakah buy button akan menarik lebih banyak pembeli ?.
Page 1 of 3 | Next page