experiencing is believing : memahami fenomena kesurupan

Di saat bangsa lain sudah sanggup mendaratkan robot curiosity di planet mars, menerbangkan manusia ke bulan, explorasi partikel elementer / terkecil, explorasi rekayasa genetika, nano teknologi, quantum computing, membahas masalah kesurupan adalah hal yang out of date. Diantara kita yang terbiasa menalar dan meyakini bahwa semua fenomena yang terjadi pasti dapat dijelaskan secara ilmiah, , menanggapi kesurupan pastinya dapat dijelaskan secara medis. kesurupan bisa dianggap sebagai penyakit schizophrenia, hysteria, split personality, karena ada unsur mendengar suara (delusi) , bertindak sebagai orang lain, berteriak-teriak, menangis dan tertawa tanpa sebab.

saya belum pernah mengalami kesurupan, tinggal di kota besar, senang membaca, jarang berinteraksi dengan hal hal ghaib, sering melihat berita tentang orang kesurupan di media televisi, membaca tentang kesurupan di majalah, surat kabar, internet. i have no comment about fenomena ini, karena bagi saya melihat saja belumlah cukup untuk percaya. seeing is not believing enough yet, bagi saya experiencing is believing. walaupun begitu, saya tidak pernah berharap mendapatkan kesempatan untuk kesurupan karena pasti hal ini akan menakutkan, bukan saja menakutkan bagi diri sendiri, juga pasti menakutkan bagi orang yang menyaksikan.

baru baru ini mengalami peristiwa sama sekali tidak terduga, waktu, tempat lokasi dan latar belakang kejadian tidak bisa disebutkan, karena khawatir akan membuat ketidaknyamanan bagi mereka yang terlibat atas peristiwa ini. tulisan ini dibuat dengan maksud sebagai sharing/berbagi cerita mengenai pengalaman ghaib yang bagi saya amat langka terjadi. pengalaman ghaib apakah gerangan ? pengalaman berbagi tubuh dengan makhluk lain tidak dikenal, makhluk lain yang diduga adalah jin. Ya, ternyata tubuh manusia itu bisa diremote oleh makhluk lain/jin (?), manusia terdiri dari bentuk fisik dan soul/spirit. bagaimana rasanya ketika tubuh yang kita tempati ini ,tiba tiba mengalami permintaan dari suara-suara yang terdengar di dua telinga untuk minta ijin masuk.

cerita detailnya seperti ini. pada suatu kesempatan saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke suatu kota untuk tugas kantor. berangkat hari kamis siang dan pulang senin pagi. saya menginap di suatu hotel, kesan pertama memang angker. pada hari pertama tidur malam yaitu kamis malam jumat, ditengah-tengah tidur malam, saya terbangun dan merasakan ada makhluk yang ingin masuk ke tubuh, saya tidak melihat, hanya mendengar suaranya saja, saya tidak mengerti bahasanya tapi mengerti apa yang dia mau.

bisa dibayangkan kan, kalau pembaca berada diposisi saya, di suatu malam ketika sedang tidur ada suara bahasa yang tidak dikenal, mengajak berkomunikasi, mencoba meminjam tubuh anda untuk menyampaikan sesuatu, pasti anda tolak kan. cara menolaknya bagaimana ? masa ngomong juga ? makhluk ini kan nggak bisa dilihat, bisa dianggap gila kalau ada orang lain mendengar kan ?, saya berusaha untuk always alert/terjaga, berusaha tetap menguasai pikiran 100%, jangan sampai makhluk ini mengambil alih. hari pertama berhasil diatasi. malam berikutnya tidak ada gangguan sama sekali.

Page 1 of 3 | Next page