online e-commerce di indonesia kenapa tidak ada yang membuat public API ?
begitu banyak online e-commerce yang tumbuh di indonesia, ada satu pertanyaan yang membuat saya cukup penasaran, yaitu dari banyaknya
online store, kenapa belum ada yang menyediakan public API (application programming interface)
yang bisa dimanfaatkan oleh third-party-developer?. API adalah suatu tools / fitur programming yang memungkinkan suatu aplikasi bisa dimanfaatkan oleh pihak lain. contoh praktisnya adalah twitter – situs microblogging. twitter menyedian public API dimana programmer desktop/mobile/web dapat menggunakan aplikasi twitter melalui platform aplikasi lain. dengan aplikasi tersebut user dapat update status twitter, kirim gambar, reply, retweet, kirim messages dan sebagainya. Demikian halnya dengan public API pada e-commerce. programmer lain dapat membuat aplikasi pada platform web/mobile/desktop untuk mencari barang dan bertransaksi belanja pada e-commerce tersebut.
dibawah ini adalah berbagai macam e-commerce yang saya tahu / ingat saat ini
online store
blibli.com
bhinneka.com
erafone.com
lazada.co.id
zalora.co.id
multiply.com
Plasa.com
berrybenka.com
rakuten.co.id
marketplace
berniaga.com
tokobagus.com
tokopedia.com
bukalapak.com
Dealgoing.com
2 masalah mendasar e-commerce di indonesia adalah payment gateway dan trust.
untuk masalah payment gateway, saya tidak bisa bicara banyak, karena solusinya lebih banyak tergantung kepada provider bank dan pemerintah. masalah kedua yaitu trust, untuk mendapatkan trust, pemain e-commerce melakukan solusi dengan cara spending more budget pada iklan TV/majalah/Radio dan situs online.
solusi untuk memecahkan 2 masalah ini saya rasa bisa dipecahkan dengan membuat public API,
beberapa alasan kenapa pemain e-commerce indonesia tidak membuat public API adalah
1. Membangun trust dan brand awareness adalah prioritas dalam bisnis online e-commerce store di Indonesia.
2. Membangun payment gateway adalah lebih penting dan mendesak dibanding membuat public API
3. Membangun infrastruktur API bukanlah core bisnis dari online store
4. Membangun infrastruktur API memerlukan resources software architect dan programmer. membuat API juga memerlukan
public relation manager yang akan berhubungan dengan third-party-developer.
5. Arsitektur aplikasi e-commerce yang sudah ada sangat robust, susah untuk dimodifikasi untuk keperluan pembuatan public API.
6. Implementasi Infrstruktur API akan memerlukan cost sharing revenue ke pihak third-party-developer, sedangkan pemain e-commerce saat ini saja mendapatkan margin tipis dari vendor.
inilah 6 Alasan yang saya duga, mengapa pemain e-commerce di indonesia tidak tertarik membuat public API seperti Amazon Affiliate.
membangun online e-commerce adalah perjalanan panjang, margin yang tipis, diperkirakan hanya 1-3 % dari total omset, membuat
semua pemain e-commerce mengincar volume transaksi yang besar agar profit dapat terasa dampaknya.
Page 1 of 3 | Next page