adakah solusi selain paywall untuk online media mendapatkan penghasilan ?
1. Cara pertama berhubungan langsung, revenue yang didapat lebih tinggi bagi publisher, cara kedua melalui pihak ketiga dimana revenue dinilai berdasarkan jumlah impression dan harga tertinggi dari pemasang iklan, cara kedua ini diatur oleh system yang disebut real-time-bidding.
2. Cara pertama, pembelian slot iklan display banner dilakukan secara manual, hubungan antar manusia, cara kedua, pembelian diatur oleh mekanisme system yang disebut programmatic buying, semua diatur oleh system aplikasi
3. Cara pertama, pembelian berdasarkan jenis media, cara kedua pembelian berdasarkan profile demografi audience. pada cara pertama, advertiser membeli slot iklan berdasarkan jenis media, misalkan produk sepatu olahraga pria akan dicocok pada media yang berkaitan dengan olahraga dan pria. pada cara kedua, pembelian berdasarkan demografi, tidak perduli dimana medianya, apabila pengunjung tersebut diidentifikasi sebagai pria dan menyukai olahraga, tampilkan iklan produk tersebut dengan harga maksimal sekian rupiah per 1 kali impressi.
Dengan berkembangnya trend programmatic buying pada online digital advertising, kecendurangan yang terjadi adalah menurunnya direct advertising dan naiknya remnant inventory. Apakah fenomena ini akan menggerus profit online media ? bila iya, apakah masih bisa menerapkan paywall kembali ?
Saya (Kukuh TW) punya suatu ide bagaimana mengatasi masalah ini, dengan membuat suatu platform berupa infrastruktur berupa optimalisasi data pengunjung secara real time dan self-profiling. apakah maksudnya ?
User A berkunjung ke portal Berita B , dan platform ini akan memberikan kesempatan user untuk mengidentifikasikan profie demografinya misalkan sebagai Pria,28 Tahun,Lokasi Jakarta, profesi Arsitek, Single, menyukai Travelling, automotive dan berkebun. (btw, saya tidak mengatakan umur saya 28 tahun ya, ini hanya contoh saja). Memang mirip seperti survey, akan tetapi ketika identitas ini sudah diberikan secara realtime maka system aplikasi pada portal A tersebut akan mencari koleksi banner advertisement pada inventorynya dan langsung menampilkan banner yang sesuai dengan user tersebut. Perbedaan dengan mekanisme survey online yang sering kita saksikan pada beberapa situs online adalah survey tersebut hanya disimpan pada didatabase milik portal tersebut dan tidak dimanfaatkan secara realtime, padahal secara teknologi ini sangat memungkinkan sekali.
menurut pengamatan pribadi, Sudah banyak media online lokal yang menggunakan survey online, dan pembaca diminta untuk mengisi data pribadi, akan tetapi anehnya data yang dikumpulkan online tersebut , disimpan didatabase dan dipresentasikan kepada calon advertiser secara offline, maksudnya team sales portal media online tersebut menawarkan client/advertiser/agency agar melakukan aktivitas campaign online pada online media karena memiliki demografi pengunjung 70 % pria, 30 % wanita, 35 % status ekonomi A,B , 65 % single dan sebagainya. Akan jauh lebih baik , bila data tersebut dikumpulkan online, diolah dan disajikan secara realtime, instant kepada pengunjung yang tepat yang disasar oleh advertiser.
Pertanyaannya apakah dengan metode seperti ini, akan meningkatkan jumlah direct advertising ?
setiap advertiser melakukan campaign , maka sudah pasti akan mencari cara terbaik agar pesan komersial online dapat sampai pada target yang tepat. Keunggulan pada system programmatic buying adalah ditunjangnya data audience yang diberikan oleh DMP (data management platform) pada suatu layanan adexchange/adnetwork/DSP/SSP. DMP akan melakukan identifikasi audience secara automatic dengan melihat sejarah kunjungan user tersebut pada beberapa websites. DMP akan melakukan sinkronisasi ke beberapa pihak untuk menentukan apakah user ini sudah teridentifkasi, bila iya , maka akan diidentikasi sebagai apa ? semua proses ini dilakukan oleh system. Lalu bagaimana halnya dengan direct advertising, apakah media online / portal dapat menyajikan data audience seperti yang ditawarkan pada programmatic buying ? Berdasarkan masalah inilah, saya membuat DMP idblognetwork, yaitu platform yang dapat mengidentifkasi pengunjung berdasarkan self-profilng dan realtime. Perbedaan dengan DMP luar pada umumnya adalah pada DMP idblognetwork data dikumpulkan secara crowdsourcing , hasil partisipasi dari pengunjung. Data audience diberikan secara automatis, server-to-server-integration. jadi server DMP idblognetwork akan berbicara pada Server pada portal online news, dan data yang diberikan oleh DMP idblognetwork kepada server portal online news tersebut dapat diolah sendiri oleh pemilik portal. Tidak ada data Nama, Nomor Telepon, alamat email dan data sensitive lainnya yang diedarkan, hanya data demografi dan user interest.
Pertanyaan selanjutnya, apakah user mau berpartisipasi dalam memberikan data demografinya kepada suatu website ?
Page 2 of 3 | Previous page | Next page