Tentang Inovasi Disruptif
Jaman dahulu, kuda adalah alat transportasi yang sangat dihandalkan. Perusahaan penjual kuda memproduksi lebih banyak kuda, mencari cara agar kuda dapat menarik lebih banyak beban, membuat design kereta yang dapat ditarik oleh 4 ekor kuda, 6 ekor kuda dan 8 ekor kuda. Inovasi diciptakan agar pengguna kuda lebih nyaman. Sampai suatu hari, datanglah alat transportasi baru, yaitu mobil/kereta kecil. mobil awalnya mungkin hanya bisa jalan maksimal 5 kilometer perjam, dibandingkan kuda 70 kilometer perjam. penemuan mobil telah hadir, akan tetapi produknya masih dianggap `sucks`, kalau jalannya lelet kapan sampainya ?, dan mobil perlu bahan bakar yang harganya masih mahal dibandingkan biaya merawat kuda. Mobil/kereta kecil awalnya dianggap tidak akan berhasil. perlahan-lahan mobil diperbaiki sehingga bisa jalan lebih cepat lagi, ruang untuk penumpang dibuat menyamai kereta pada kuda yaitu kapasitas untuk 2 sampai 4 orang. Penggunaan mobil dapat diterima oleh masyarakat yang biasa memakai kuda. Pengusaha transportasi kuda mulai khawatir, mencari cara agar penggunaan mobil dilarang. kecelakaan mobil akan dibesar-besarkan untuk meyakinkan pemerintah bahwa mobil sebaiknya dilarang karena dapat berakibat kecelakaan.
Pelan-pelan penemuan mobil memperbaiki produknya hingga sampai kepada titik kepuasaan konsumen, bahwa hadirnya Mobil menjadi kebutuhan masyarakat banyak, Kehadiran kuda sebagai transportasi tidak diperlukan lagi. Ini contoh inovasi disruptif di abad industri modern.
Contoh kasus kedua. setelah abad industri, muncullah abad informasi dengan teknologi IT sebagai penggerak utama. Bisnis yang mapan sebagi contoh adalah angkutan umum seperti Taxi. Perusahaan Taxi sudah ada bertahun-tahun, jumlah pengusaha Taxi dibatasi dan jumlah kendaaran Taxi beredar disesuaikan dengan kebutuhan jumlah populasi yang ada dalam kota tersebut. Datanglah pemain yang bergerak di bisnis aplikasi perangkat lunak. fungsi aplikasi adalah menghubungkan orang yang memiliki mobil kendaraan untuk mengantar orang lain yang membutuhkan jasa angkutan transportasi. Perusahaan aplikasi ini tidak perlu memiliki aset kendaraan, tidak perlu memiliki tenaga supir, tidak perlu meminta ijin untuk terjun di bisnis transportasi angkutan umum karena inti bisnisnya adalah membuat aplikasi software. Dengan kemampuan software dan efisiensi bisnis yang oke, perusahaan ini mampu menyediakan jasa angkutan lebih murah dari perusahaan Taxi biasa. Mampu menciptakan lowongan pekerjaan, memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan yang sama dengan harga murah. Bisnis makin lama makin besar, berkembang terus dan expansi ke kota lain hingga sampai negara dan benua lain. Apa yang terjadi berikutnya ?. Protes bermunculan dari para pemain lama, kutukan dan hasutan gelombang boikot bermunculan. Sebuah aplikasi software merubah bentuk bisnis yang sudah mapan, menciptakan efisiensi (penghematan biaya), menciptakan lebih banyak profit. Bisnis mapan sebelumnya terancam bangkrut. Senjakala perusahaan taxi melanda seluruh pelosok tempat di bumi.
Dari dua kasus diatas, dan teori disini , ternyata kasus uber taxi belum bisa dianggap sebagai disruptif. karena uber taxi tidak berangkat dari 2 hal ( menciptakan pasar baru atau pasar kelas bawah). kasus uber taxi belum dianggap mendisrupt perusahaan taxi. Demikian juga dengan kasus mobil yang menggantikan kuda sebagai alat transportasi.
Apakah penting melabelkan suatu perusahaan/inovasi/kasus bisnis sebagi disruptif atau tidak ? pengertian disruptif sering kali overuse/berlebihan, terlau sering disalah-artikan, sehingga maksud sebenarnya menjadi distorsi / kehilangan arti sebenarnya.
Untuk mereka pengusaha baru, perlu dipahami sedalam-dalamnya mengenai pengertian disruptive agar dapat mengambil keputusan tepat, bisnis apa yang harus diciptakan dan untuk pasar mana. Ladang pertempuran / persaingan apa yang akan kita bersedia hadapi. Pilih ladang peperangan kamu sendiri, jangan beralih ke bidang perang yang lain dan tidak kita kuasai
Sebelum lanjut lagi, mari kita tonton dahulu video penjelasan tentang inovasi disruptif
Disruptif dimulai dari (1) menciptakan pasar baru (2) bermain di segmen bawah/low end.
Produk awal pasti akan selalu tidak memuaskan, tapi sejalan dengan waktu dan feedback pelanggan, kita akan mengetahui apa yang sesungguhnya diinginkan oleh pelanggan. Dalam dunia startup dikenal isitlah MVP (minimum viable product) dan release early. release often yaitu produk minumum yang diterjunkan ke pasar, dan produk tersebut senantiasa diperbaharui.
Kasus penerbangan pesawat murah, mungkin tepat dianggap sebagai disruptif, karena memenuhi 2 hal tersebut, (1) Menciptakan pasar baru. Pelanggan yang sebelumnya tidak dapat menikmati penerbangan murah. (2) Berangkat dari melayanai kelas bawah / low end.
Page 2 of 3 | Previous page | Next page