memahami cara manusia berpikir
Apakah Sunk Cost Fallacy tidak baik ? saya pernah mengalami hal ini, akan tetapi berujung dengan kebaikan. Ditahun pertama kuliah di jurusan Arsitektur, saya meyadari ini adalah kesalahan besar, a very big real mistakes mengambil jurusan arsitektur dimana saya tidak menyukai menggambar, sketsa, membuat gambar kerja, tapi biaya untuk masuk di jurusan ini sangat besar. kalau saya harus mundur mencari jurusan lain, akan berdampak hilangnya investasi/uang yang sudah terbayar, Lagipula belum tentu nanti jurusan lain yang diambil akan cocok, maka tidak ada pilihan lain untuk tetap bertahan. Ditahun ketiga baru saya menyadari bahwa bagi saya coding is more pleasure than sketching. Pada saat itu menggunakan autocad untuk gambar kerja adalah dilarang, apabila menyelesaikan tugas perancangan arsitektur membutuhkan waktu berjam-jam dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi, maka dengan CAD cukup dibutuhkan waktu 1-2 jam saja, dan waktu 1-2 jam menghasilkan pekerjaan yang lebih rapi, maklum pekerjaan plotter dibandingkan dengan tangan manual. Walaupun dikerjakan dengan CAD, saya juga menyadari bahwa CAD adalah sekedar tools, tidak bisa menggantikan kreativitas manusia dalam mendesign rancangan bangunan yang memenuhi unsur estetika, fungsional, prinsip ramah lingkungan dan prinsip nilai filosofis dan historis. Akhirnya untuk tetap bertahan saya menggunakan framing positif. Akhirnya lulus susah payah selama 7 tahun dengan nilai IPK 2,01 saja (syarat minimum lulus adalah 2.00), Dengan nilai sedahsyat ini, perusahan mana yang bersedia mempekerjakan arsitek seperti ini ? walaupun begitu, bagi saya ini adalah keberhasilan, karena mempertimbangkan untuk tetap bertahan di jurusan yang tidak disukai demi mempertahankan sunk cost.
Kesimpulan
Demikianlah pada dasarnya , bagaimana manusia berpikir dan mengambil keputusan. Apakah rumit ? atau terlalu sederhana ? kenapa bisa rumit ? kok sederhana banget sih mikirnya ? kamu seringkali pasti heran, kenapa teman kamu berpikir berbeda dengan kamu ? kamu membencinya dan membullynya, padahal tanpa kamu sadari, kamu memiliki cara berpikir yang sama dengan teman kamu tapi dengan kasus yang berbeda. pada saatnya giliranlah teman kamu yang akan membenci kamu dan membully kamu, kenapa hal itu bisa terjadi ?
karena kita sebagai manusia memiliki struktur dan cara berpikir yang sama, akan tetapi kita memiliki perjalanan hidup yang berbeda dan juga pastinya gen yang berbeda sehingga menghasilkan output/keputusan yang berbeda.
Page 3 of 3 | Previous page