Masa depan online advertising

Ini adalah tulisan yang banyak bersumber dari blog marketingmag.com.au disini , Blog milik marketing magazine dari australia menceritakan tentang masa depan online advertising (dituls pada November 2012), tulisannya terdiri dari 4 seri , seri pertama bercerita tentang Automated Trading System, DSP (Demand Side Platform), Retargeting, RTB (Real Time Bidding) dan Rise of Data Scientist, Seri kedua  tentang DSP dan Marketer, seri ketiga  tentang DSP dan media agency, dan seri ke-empat tentang DSP dan publisher.

Tahun 2010 di Amerika, penggunaan Automated Trading untuk proses jual beli iklan online hanya dibawah 10%, tahun 2012, penggunakan Automated Trading dipercaya berada pada kisaran 60%. Apa itu Automated Trading ? Automated Trading adalah proses automatis ketika buyer membeli ruang / space iklan pada publisher. Automatis karena diatur oleh platform yang dikenal sebagai RTB (Real Time Bidding).

Saat ini di Indonesia, pada umumnya , proses membeli ruang/space iklan dilakukan secara manual, yaitu buyer dari digital agency membeli ruang iklan pada online media A, online media B, portal C, portal D, AdNetwork E, Adnetwork F, Forum G, Forum H dan sebagainya, dilakukan secara satu-persatu. masing-masing online media, portal, adnetwork, forum dihubungi melalui email/telpon/meeting/diskusi. Semua vendor media di-briefing mengenai jadwal penayangan iklan, mensepakati harga, memberikan report/feedback pada periode yang ditentukan untuk evaluasi, menetapkan KPI (Key Performance Indicator) bersama, melakukan revisi materi iklan dalam bentuk banner animasi/flash, mengganti materi banner dan segala proses lainnya berhubungan dengan campaign milik suatu brand. Bagaimana dengan rate harga berbeda-beda yang diajukan oleh vendor/media/adnetwork tersebut?, apakah efektif campaign dibanyak vendor media/adnetwork/publisher?. Bagaimana agency sebagai buyer merumuskan efektif tidaknya result yang dihasilkan dari masing-masing vendor. semua perhitungan dilakukan manual, Tidak ada yang salah dari proses manual seperti ini, sepanjang manusia-manusia yang terlibat di dalamnya gembira selalu, tidak perlu ada perbaikan cara kerja yang perlu dilakukan.

Sekarang bayangkan apabila jumlah brand bertambah 2 kali lipat, 5 kali lipat, jumlah portal/media bertambah, standard KPI (Key Performance Indicator) yang semakin menuntut lebih kepada hasil nyata yaitu sales dan action. KPI di bisnis online advertising pada umumnya adalah jumlah impresi, jumlah klik dan jumlah action / engagement (kerterlibatan user dalam campaign), rate konversi perbandingan dari jumlah impresi, jumlah klik dan jumlah action.

Page 1 of 3 | Next page