Teknologi blockchain dan masa depan industri keuangan

source code bitcoin pertama kali muncul di tahun 2009. pada bulan April 2014 sudah ada cryptocurrency baru berlandaskan arsitektur Blockchain. Manfaat Blockchain bukan hanya sebagai digital currency dan payment sistem, tapi juga berkembang menjadi smart contract, smart documents, financial certificate. terminology Blockchain 2.0 diluncurkan untuk adopsi lebih luas lagi dari sisi bisnis keuangan.

Konsep distributed database yang aman dan terjamin adalah ide yang menarik, sehingga muncul projek etherium untuk mengambil konsep blockchain untuk distribusi sekaligus eksekusi transfer payment sesuai isi dokumen dan kontrak pada waktu yang disepakati.

Bila Bitcoin direalisasikan menjadi alat pembayaran , maka Ethereum merealisasikan sebagai smart-contract. Bila Bitcoin menggunakan data Ledger yang terdistribusi, maka Ethereum menggunakan Etherium Virtual Machine (sebagai platfrom untuk apps yang terdistribusi) dan Ether sebagai alat pembayaran cryptocurrency yang berjalan pada arsitektur blockchain.

Di bulan Maret 2016,  walaupun sangat berpotensi di masa depan, banyak orang memperkirakan bahwa Etherium kemungkinan akan berkembang sangat lamban dan susah diadopsi , karena kompleksitas teknis dari sisi security. Maklum bahwa ada Applikasi pada smart contract yang akan mengeksekusi kapan terjadinya pembayaran/transaksi. Kasus yang baru-baru ini terjadi adalah ketika diketemukan hole/celah pada DAO (ddecentralized autonomous organization). berita bisa baca disini

CRITICAL UPDATE Re: DAO Vulnerability

hmh.. katanya Blockchain aman ? kok bisa kebobolan ?

perlu dipahami ya. DAO adalah organisasi  dalam bentuk apps/code pembuatan smart contract yang berjalan pada arsitektur blockchain. kesalahan terjadi pada code yang dibuat, detail bisa baca disini. tidak ada mekanisme yang mencegah perpindahan transfer aliran dana apabila terjadi error pada perintah send(). Masih bingung?

Sebuah Transaksi berisikan informasi seseorang bernama X akan melakukan transfer ke Y pada tanggal 15 Agustus 2016 sebesar 1 Ether. Coding untuk request tersebut dibuat, kurang lebih seperti ini

if (today == 2016-08-15 00:00:00 ) {

userX.send(1,userY); // send 1 to user Y

TransferDone = True;

}

Ternyata ada kesalahan perintah send() , apabila transer tidak berhasil, status transfer akan tetap disahkan. disitulah problem terjadi. Lebih detail dapat dibaca disini

Eh tapi kan, tadi disebutkan hacker tidak mungkin mengganti data transaksi yang sudah terjadi pada suatu node dan block ? kenapa ini bisa ? Pada kasus ini hacker memanfaatkan celah/flaw pada applikasi yang berjalan pada layer EVM (ether virtual machine), bukan pada layer blockchain itu sendiri. Jadi intinya, lepas dari arsitektur blockchain yang amat secure dan aman, kesalahan terletak pada output /result informasi transaksi, bukan pada hashing transaksi pada blockchain.

Skenario Masa Depan Industri Keuangan

Jadi ini beneran aman ? bagaimana impilikasinya pada industri keuangan ? Setiap teknologi baru, pasti akan membawa masalah, contohnya teknologi transportasi penerbangan , dari bepergian menggunakan mobil,  kapal bertransformasi ke pesawat terbang. Ribuan kasus kecelakaan pesawat tidak menyurutkan minat untuk menghentikan penggunaan pesawat terbang kan ?

Kembali ke skenario masa depan industri keuangan bersama implementasi blockchain. Bayangkan sebuah Bank tanpa bentuk fisik, Bank yang memiliki catatan / ledger tersebar ke jutaan komputer diseluruh dunia. Bank yang tidak memiliki department IT, bank yang tidak memiliki server sendiri, tidak memiliki pegawai ?  Bayangkan Bank tersebut merupakan kumpulan 10 orang atau 100 orang, dimana kamu bisa meminjam dan mengembalikan dana ke sekumpulan orang tersebut.Impossible ? Nggak mungkin ? Coba lagi penjelasan tentang Blockchain diatas

Salah satu contoh Implementasi konsep Smart Contract kira-kira akan seperti ini,

Page 3 of 6 | Previous page | Next page